Nama saya Ade Siti Rukoyah, saya lulusan SMA Ibnu Aqil 256 Laladon. Saya mendaftar ke
BEC karena saya tidak di terima di Universtas Negri. Waktu itu saya mendaftar ke UIN
Jakarta, saya mengikuti jalur SBMPTN, Mandiri, dan lain-lain, dan pada akhirnya keputusannya alhamdulilaah saya tidak diterima di UIN Jakarta.
Akhirnya saya di kasih tahu oleh Yayasan, dari situlah saya mendapat informasi tentang BEC. Saya mendaftar ke BEC bukan hanya sendiri tapi bersama teman-teman saya yang dari Yayasan juga, saya pertama melihat BEC kampus berwarna hijau, gedung yang lumaya cukup besar, halamannya bersih, suasananya nyaman dan indah, tapi ada satu yang saya betanya-tanya dalam hati, kenapa semua orang yang mau masuk ke BEC ini membuka sepatu atau sandalnya, ada apa didalamnya?, dan pada akhirnya pertanyaan saya pun terjawab oleh saya sendiri setelah saya sudah melihat keadaan didalam kampus ini, ternyata memang benar semua orang melepas sepatu dan sandalnya untuk menjaga kebersihan, supaya keadaan dan suasana kampus ini terjaga.
Kampus ini menyediakan pembelajaran bagi orang-orang yang ingin berkuliah tapi tidak mempunyai biaya, kampus ini benar-benar menyediakan pembelajaran yang super-super bermanfaat bagi orang yang ingin berkuliah sebentar dan ingin melanjutkan bekarja. Kampus ini 100% GRATIS tidak ada di pungut biaya sepeserpun, kecuali pembelian modul atau buku pembelajaran sediri, kampus ini menyediakan makan siang.
Menurut saya kampus ini tidak kalah bagusnya dengan kampus lainnya, karena kampus ini beda dengan kampus yang lainnya, kampus kita ini masuk jam 08.00-16.00, kita sebagai mahasiswa BEC ketika masuk ke kampus sebelum masuk ke kelas yang kita tuju, kita harus melakukan dulu pingerprint dulu, dan semua mahasiswa membuka sepatu dan menaruhnya di tempat yang sudah di sediakan. Kampus ini mempunyai 3 lantai dan kurang lebih 25 ruangan, 2 ruangan komputer, 1 leb listening, 2 ruangan makan, 1 ruangan alat musik dan koprasi. Saya tidak akan pernah menyesal untuk berkuliah di BEC ini.
EmoticonEmoticon